Tulungagung,Mediarepublikjatim.com--aktifkan IGD virtual selama pandemi Bude dokter Iskak Tulungagung"mengaktifkan 2 Instalasi Gawat Darurat atau IGD,sekaligus menangani pandemi covid 19 IGD yang selama ini ada difokuskan untuk penanganan kegawatdaruratan pasien covid-19 Sementara IGD memanfaatkan ruang virtual di blok Selatan bagian barat RSUD diperuntukan bagi pasien non covid-19 kebijakan double IGD ini dilatarbelakangi oleh tren kenaikan kasus covid-19 yang terjadi sejak Medio 2020 sekitar Juli sampai Agustus,pasien yang masuk mulai banyak. sejumlah nakes atau tenaga kesehatan juga mulai bertumbangan,demi alasan keamanan dan keselamatan pasien maupun tenaga kesehatan yang berjibaku menangani setiap pasien yang masuk IGD",Senin (4/10/21).
Inilah produk penanganan pasien kegawatdaruratan diperbarui alur penanganan pasien yang mengalami kedaruratan medis disesuaikan dengan situasi pandemi pasien yang berjaga covid-19 apalagi positif covid 19 harus ditangani di tempat yang memiliki standar penanganan covid 19 pasien covid-19 juga harus dipisahkan dari pasien yang tidak covid-19 demi mencegah penularan lebih lanjut disinilah kemudian IGD sementara di ruang virtual diberlakukan pemisahan dimaksudkan agar pasien yang tidak covid-19 lebih terlindungi pun demikian halnya dengan para nakes yang menangani pemanfaatan ruang virtual sebagai IGD untuk pasien non covid-19 ini bersifat sementara hari-hari ini tren kasus covid-19 terus menurun. Sehingga nantinya fungsi IGD dikembalikan ke seperti semula jelas dokter spesialis emergency medik RSUD dr Iskak Tulungagung.
Menurut Dokter Hari Aditya Nugroho. Selama ini sebagian besar pasien covid-19 yang masuk RSUD dr Iskak adalah rujukan dari Puskesmas atau rumah sakit swasta. Mereka sudah berstatus positif covid-19 begitu masuk RSUD, sehingga ditangani di IGD covit-19. Sedangkan untuk pasien yang terluka akibat kecelakaan, kami bawa ke IGD non covid-19, kami utamakan penanganan karena emergency, lakukan tes swap, ucapnya"
Dokter Tito juga menjelaskan Di IGD non covid-19 yang berada di ruang virtual, tersedia 30 tempat tidur pasien. Desain dan konsep pelayanan tetap mengacu IGD yang kini digunakan untuk pasien SARS tersedia yellow Zone, Green Zone. Red Zone tetap berada di IGD covid-19. Pasien covid-19 dan non covid-19 ini Tentunya dengan tujuan melindungi pasien yang tidak terpapar Corona, sehingga penyakit yang di derita mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dari dokter. Selain itu, pemisahan ini juga melindungi perawat dan dokter dari transmisi penularan virus. Dengan tren kasus yang menurun saat ini, maka IGD non covid-19 di ruang virtual bisa dialihkan ke IGD seperti awal. Hal ini Tentunya dengan pemisahan pasien covid 19. Green Zone menjadi ruang pasien covid-19, sedangkan yellow Zone menjadi ruangan pasien on covid-19.tandasnya" (edr)