Sidoarjo,Mediarepublikjatim.com-Pada 2024 ini Alhamdulillah kabupaten Sidoarjo telah 100% masuk sebagai kabupaten open defecation free(ODF) alias stop buang air besar sembarangan. Langkah langkah strategis dalam percepatan Sidoarjo ODF selama ini antara lain: pertama, penerbitan SE bupati tentang percepatan Sidoarjo ODF 2024, kedua, advokasi percepatan ODF bersama bidang pemerintah dan Bappeda kabupaten Sidoarjo. Ketiga, koordinasi dengan Dinkes provinsi tentang penetapan dan persiapan verifikasi kabupaten ODF. Dan keempat, zoom meeting tiap 2 Minggu sekali antara Puskesmas dan lintas sektor terkait update data dan verifikasi desa ODF. Dari data Dinkes Sidoarjo pada 2014 hanya ada 27 kelurahan/ desa yang telah ODF,dan secara signifikan pada 2024 sudah ada 346 kelurahan/ desa di Sidoarjo yang telah ODF.
Dan setelah melakukan rapat dan verifikasi ODF via zoom antara Pemkab Sidoarjo dengan berbagai OPD Pemprov terkait,pada Rabu ( 29/05/2024) tim verifikator Jatim yang terdiri dari: Dr. Koen Irianto Uripan dari Appsani, Dinkes Jatim, Hakli, Perkim CKTR Jatim, Biro AP Pemprov Jatim, Bappeda, DLHK Jatim, Dinas PMD Jatim, yang dibantu oleh Sufaat dari kasi kesehatan lingkungan Dinas kesehatan Sidoarjo, pihak masing masing pemerintah desa, puskesmas desa melakukan verifikasi lapangan untuk meninjau desa ODF di Sidoarjo.
Ada 12 desa dari 6 kecamatan di kabupaten Sidoarjo yang dijadikan sampel untuk verifikasi lapangan. Antara lain: Desa Banjarbendo dan Desa Sumput dari kecamatan kota ( masuk kategori perkotaan), lalu Desa Pepelegi dan Desa Berbek dari kecamatan Waru ( masuk kategori perkotaan), ada Desa Krembung dan Desa Wangkal dari kecamatan Krembung ( masuk kategori daerah aliran sungai) , lalu Desa Kramat Temenggung dan Desa Mindugading dari kecamatan Tarik ( masuk kategori daerah aliran sungai) , selanjutnya Desa Suruh dan Desa Panjunan dari kecamatan Sukodono ( masuk kategori pedesaan) ,
"Dan terakhir Desa Sepande dan Desa Kedungkendo dari kecamatan Candi ( masuk kategori pedesaan). Proses verifikasi lapangan tersebut dilakukan secara serempak pada Rabu,( 29/05/ 2024). Kebetulan wartawan ini mendapatkan kesempatan untuk ikut tim verifikator meninjau lokasi jamban warga di Desa Sumput bersama Dr Koen, pihak OPD Jatim, dan pihak lainnya .
" Masing-masing desa ada 3 hingga 4 orang tim verifikator dari provinsi," ujar Pak Koen, sapaan akrab Dr. Koen Irianto Uripan saat meninjau lokasi jamban warga di Desa Sumput. Para verifikator itu akan meninjau lokasi jamban sebanyak 25 KK di setiap desa.
Ada beberapa aspek yang dinilai dan ditinjau langsung oleh tim verifikator, mulai: kondisi jamban, tempat pembuangan sampah, sirkulasi air pembuangan kotoran, memastikan semua jamban sudah ada septic tank nya,dan juga sosialisasi cara cuci tangan dengan benar.
" Alhamdulillah setelah dilakukan verifikasi lapangan dan penilaian ke beberapa sampel rumah warga dari 12 desa, kondisi jamban warga sudah layak,dan mempunyai septic tank ,bisa dipastikan Sidoarjo ODF," ujar Pak Koen salah satu tim verifikator
Ia mengatakan, bahwa jika sebuah daerah sudah dilakukan verifikasi ODF,maka tantangannya adalah masyarakat tersebut jangan sampai kembali ke kebiasaan yang lama BAB sembarangan.
"Dengan deklarasi Sidoarjo ODF diharapkan lingkungan Sidoarjo semakin sehat,bisa menurunkan stunting, dan ekonomi membaik ," ujar Pak Koen yang tak jarang menyumbang jamban ke beberapa warga desa di Sidoarjo untuk mendukung program Sidoarjo ODF."sudah ada 29 kabupaten yang ia bantu untuk ODF,antara lain: kota Surabaya, Tuban,Gresik, Bojonegoro,Reporter (ars)