Disperindag Sidoarjo Adakan Businees Matching Produk Unggulan Sidoarjo

Sidoarjo,Mediarepublikjatim.com-Dinas perindustrian dan perdagangan ( Disperindag) Sidoarjo mengadakan businees matching potensi produk unggulan Sidoarjo di pasar Malaysia,kemarin Selasa (25/06/2024) . Selama ini banyak produk Indonesia yang diminati oleh pasar Malaysia . Terutama untuk produk makanan ringan/ snacks mupun minuman serbuk.

Oleh karena potensi itulah,pihak Disperindag Sidoarjo mengundang sebanyak 50 pelaku usaha UMKM dari berbagai penjuru Sidoarjo untuk mengikuti kegiatan businees matching ini. Mereka dipertemukan dengan dua calon buyer dari Malaysia,melalui zoom ,yaitu: Mr. Zareeman dan Mr. Thohir. Turut hadir juga sebagai narasumber, yaitu Azizah Ramadhani (atase perdagangan Malaysia) , serta Julian Setiarsa dari ekspor center Surabaya.

Untuk kelengkapan kegiatan,setiap pelaku usaha diwajibkan membawa: sampel contoh produk minimal 3 pcs, profil perusahaan, katalog,serta kartu nama. Tak lupa syarat legalitas produk berupa P-IRT, dan syarat halal. 

Berbagai sampel produk UMKM dibawa oleh para pelaku usaha, seperti minuman serbuk teh hitam,teh daun sukun,buah kering dalam kemasan, kopi kemasan,tempe kering,kue kering, snack dan aneka produk lainnya.

Kepala bidang perdagangan Disperindag Sidoarjo Listyaningsih mengatakan, jika kegiatan ini biasanya diadakan setahun sekali,dan untuk calon buyer tersebut didatangkan oleh ekspor center Surabaya. "Dalam kesempatan tersebut para pelaku usaha yang kita undang berkesempatan menunjukkan masing-masing produknya ke calon buyer dari Malaysia itu melalui aplikasi zoom. Dan sampel sampel produk tersebut akan dikirim ke buyer di Malaysia," bebernya.

Semoga produk produk tersebut diterima di pasar Malaysia. Dan terjadi kontrak bisnis." Ia berharap agar banyak UMKM di Sidoarjo bisa menembus produknya ke pasar yang lebih luas, sampai ke luar negeri sehingga bisa meningkatkan perekonomian di Sidoarjo. "Juga menambah eksportir baru di Sidoarjo sehingga bisa menambah lapangan kerja," ungkapnya

Sementara itu Jalian Setiarsa mengungkapkan ada tiga hal yang menjadi kendala para pelaku usaha UMKM untuk bisa menembus pasar ekspor,antara lain: pertama, membuat produk yang berkualitas. Kedua, penyesuaian regulasi legalitas produk. Dan ketiga terkait akses pasar,Reporter,(ars)